4 Macam Macam Alif Dalam Bahasa Arab Oleh Redaksi 7/14/2021 Ilmu nahwu merupakan salah satu ilmuyang sangat penting untuk dipelajari karena denganya, kita bisa mengetahui tata caramembaca kalam arab yang baik dan benar. Baik ketika kita membaca al-qur’an,hadist, maupun kitab kuning. Kita sudah tahu bahwasanya ada 2 fan ilmu gramatika bahasa arab yang sangat penting untuk dipelajari bagi pemula agarbisa membaca kitab kuning yakni ilmu Nahwu dan Sorrof. Atau bisa dikatakankedua ilmu ini tidak dapat dipisahkan dan kedua ilmu ini dikenal dengan istilahilmu alat (alat untuk membaca kalam arab).Dalam ilmu nahwu terdapat banyakpembahasan terkait fungsi-fungsi lafad maupun huruf yang sering kita jumpaiketika membaca al-qur’an, hadist, maupun kitab kuning diantaranya seperti 7 fungsi huruf hamzah yang sudah kami jelaskan pada postingan sebelumnya. Padakesempatan ini kami akan membahas lanjutan terkait fungsi-fungsi lafadz yangterdapat dalam bahasa Arab. Yakni tentang macam-macam alif dalam ilmu nahwu (bahasa arab) yang kami ambil didalam kitab al-Mu’jam al-Mufassol fi al-I’rabialah sebagai berikut:Macam-MacamAlif Dalam Ilmu Nahwu Berta FungsinyaDalam kitab al-Mu’jamal-Mufassol Fi al-I’rab dijelaskan bahwa alif memiliki beberapa kegunaanialah sebagai berikut:1. Dhomir muttasilmahal rofa’ adalah dhomir yang bersambung dengan kalimat fi’il mudhore’.Hukumnya mabni sukun serta menggunakan i’rab mahal rofa’ seperti contoh dibawahini:اَلْمُعَلِّمَانِيُدَرِّبَانِ التَّلاَمِيْذَal-Muallimani : Menjadimubtada’ dibaca rofa’ menggunakan alif karena isim tasniyah.Yudarribaani : fi'il mudhori', dibaca rafa’ karena tidakadanya 'amil yang menasabkan dan menjazimkan, tanda rofa' menggunakan tetapnya nunkarena termasuk af'aalul khomsah.Alif : dhomir muttasil, hukumnya mabnisukun, mahal rafa' karena sebagai fa’il.Jumlah kalima "يُدَرِّبَانِ":mahal rafa' karena menjadi khobar dari اَلْمُعَلِّمَانِ2. Sebagai tandarofa’ pada isim tasniyah (musanna). Seperti contoh dibawah ini:اَلْوَالِدَانِ يُقْطِفَانِالْعِنَبَal-Walidani :Menjadi mubtada’ dibaca rofa’ menggunakan alif karena isim tasniyah.Yuqtifaani : fi'il mudhori', dibaca rafa’ karena tidakadanya 'amil yang menasabkan dan menjazimkan, tanda rofa'nya menggunakan tetapnya nunkarena termasuk af'aalul khomsah.Alif : dhomir muttasil, hukumnya mabnisukun, mahal rafa' karena sebagai fa’il.Jumlah kalimat "يُقْطِفَانِ": mahal rafa' karenamenjadi khobar dari lafadz ألْوَالِدَانِ 3. Sebagai tandanasab asma'ussittah. Seperti contoh : شَاهَدْتُ اَبَاكَAbaaka : menjadimaful bih, dibaca nasob dan tanda nasobnya menggunkan alif dikarenakan berupa asma’ussittah.Alif pada abbaka : adalah tanda nasab4. Sebagai Hurufyang tidak bisa dii'robi. Ialah sebagai berikut:Alif Isyba’ adalah huruf alif yang befungsi untuk memenuni kalimat yang difathah saat darurat syair, adapun alif ini juga disebut sebagai alif Itlaq.Seperti cuntoh syi’i dibawah ini:وَنُكْرِمُ جَارَنَا مَا دَامَفِيْنَا *** وَنُتْبِعُهُالْكَرَامَةَ حَيْثُ مَالاَ(مَالاَ): Fi’il madhi mabni ala fathah, alifnya dinamakan hurufItlaq laa mahallalahu minal i’rab.Badal dari nun taukid adalah alif yang befungsisebagai ganti dari nun taukid. Sepeti contoh pada surat yusuf ayat 23: (وَلَيَكُونًا مِنَالصَّاغِرِينَ).(وَلَيَكُونًا): Alif pada lafadz na (نًا) merupakan alif sebagai gantidari nun taukid khofifah (ringan) yang sebenarnya bisa ditulis layakunan(لَيَكُوْنَنْ)Alif fariqoh adalah alif yang berfungsi sebagaipembeda antara wawu jama’ yang bersambung dengan fi’il madhi seperti (جَلَسُوْا، شَرَبُوا),atau fi’il mudhore’ yang dibacanashob seperti (لَنْ يَذْهَبُوا،), atau fi’il mudhore’ yangdibaca jazam seperti (لَمْ يدرسوا), atau fi’il ‘amar seperti (جَاهِدُوا فِي سَبِيْلِاللهِ) pembedadengan wawu jama’ yang ada pada jama’ mudzakkar salim seperti (مُعَلِّمُوالْمَدْرَسَةِ), atauwawu pada asmaus sittah ketika tingka rofa’ seperti (أَبُوْكَ), atau wawu illat pada fi’ilmudhore’ mu’tal akhir seperti (يَدْنُوْ), atau wawu yang terdapat pada lafadz (أُوْلُوْ) sekaligus menjadi mudhofseperti (جاء أولو الأمر).Alif nudbah adalah ratapanatau keluhan maksudnya memanggil seseorang atau sesuatu yang ditangisi karenamerasa kehilangan seperti contoh:وَا زَيْدَاه (ooh zaid)وَا ظَهْرَاه (ooh punggungku!) Alif pada lafadz وَا itu dinamakan alif nudbah. Alif pada nida’ adalahalif pada sesuatu yang dipanggil. Seperti contoh: يا أبتايا أبتا : adapun alif yang terletak pada lafadz أبتا disebut alifnida’Terdapat pada isim muanats serta disebut alimta'nist maqshuroh atau mamduudah. Seperti contoh:صَحْرَاءُ، لَيْلىَ Berada setelah kalimat isim yang ditanwin dan dibaca nasob. Seperti contoh: شَاهَدْتُ سَمْيرًاRefrensial-Mu'jam al-Mufasshol Fi al-I’rab Hal. 8)الألف(تأتي :١ ـ ضميرا للرّفع،نحو : «المعلّمان يدرّبان التلاميذ» «يدرّبان» : فعل مضارع مرفوع بثبوت النونلأنّه من الأفعال الخمسة، والألف : ضمير متّصل مبنيّ على السكون في محلّ رفع فاعل.٢ ـ علامة للرّفعفي المثنّى، نحو : «الولدان يقطفان العنب». «الولدان» : مبتدأ مرفوع ، وعلامةرفعه الألف لأنّه مثنّى.٣ ـ علامة للنّصبفي الأسماء الستّة، نحو : «شاهدت أباك» «أباك» : مفعول به منصوب وعلامة نصبهالألف لأنّه من الأسماء الستّة.٤ ـ حرفا لا يعرب،وذلك :أ ـ في الاسم المنوّن المنصوب، نحو : «شاهدتسميرا».ب ـ لإشباع حرف الرويّ المفتوح، وتسمّى ألفالإطلاق، نحو قول الشاعر :ونكرم جارنا ما دام فينا # ونتبعه الكرامة حيث مالا )مالا(: «مال» : فعل ماض مبنيّ على الفتح ، والألف حرف إطلاق لا محلّ لهمن الإعراب.ج ـ بدلا من نون التوكيد، نحو قوله تعالى : (وَلَيَكُوناًمِنَ الصَّاغِرِينَ)، فألف «ليكونا» بدل من نون التوكيد الخفيفة )ليكونَنْ(ح ـ لتفريق واو الجماعة المتّصلة بالفعل الماضي، نحو : «جلسوا، شربوا»، أو المضارع المنصوب، نحو : «لن يذهبوا»، أو المضارعالمجزوم، نحو : «لم يدرسوا» أو الأمر، نحو : «جاهدوا في سبيل الله» عن واو جمعالمذكّر السّالم، نحو «معلمو المدرسة» وعن واو الأسماء الستّة المرفوعة وعن واوالعلة في المضارع المعتل الآخر ، نحو «يدنو» وعن واو «أولو» المضافه، نحو : )جاء أولو الأمر(د ـ في النّدبة، نحو : «وا زيداه»، )الألف في : زيداه(ر ـ في النّداء، نحو : «يا أبتا»، (الألف في :أبتا( Berbagi :